Karangsari - PEMANFAATAN 5R PADA UMKM PEMBUATAN TEMPE PAK SURYADI KELURAHAN KARANGSARI KENDAL OLEH MAHASISWA KKN TEMATIK UNDIP

PEMANFAATAN 5R PADA UMKM PEMBUATAN TEMPE PAK SURYADI KELURAHAN KARANGSARI KENDAL OLEH MAHASISWA KKN TEMATIK UNDIP

Metodologi 5R merupakan kependekan dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin (secara orisinal merupakan 5S, Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) yang menjadi budaya kerja di Jepang. Metodologi lima langkah tersebut digunakan untuk menciptakan tempat atau ruang kerja yang lebih terorganisasi dan produktif. Di samping itu, 5R dirancang untuk membantu membangun sebuah kualitas lingkungan kerja, baik itu secara fisik maupun mental.

Ringkas memiliki makna untuk mengeliminasi sesuatu hal yang tidak diperlukan. Contoh dari ringkas yakni tidak mengisi material yang berlebih pada ruang kerja. Rapi memiliki makna untuk menempatkan barang pada letak yang tepat. Contoh dari rapi yakni menaruh barang pada keranjang agar barang tersebut terorganisasi dengan baik.

Resik memiliki makna untuk membersihkan dan menginspeksi area kerja. Contoh dari resik yakni membersihkan alat-alat produksi yang digunakan secara rutin dan menginspeksinya. Rawat memiliki makna untuk menstandardisasi 5R. Contoh dari rawat yakni melakukan inspeksi harian ataupun mingguan.

Adapun rajin memiliki makna untuk secara konsisten menerapkan standar 5R. Contoh dari rajin yakni mengajarkan tenaga kerja untuk melaksanakan audit terhadap 5R. Rangkaian metodologi tersebut dilakukan dengan langkah yang berurutan agar dapat menghasilkan efektivitas dan produktivitas yang maksimal.

Penerapan 5R pada UMKM Pembuatan Tempe Pak Suryadi salah satunya dilakukan dengan adanya pengadaan keranjang yang berfungsi sebagai tempat menaruh kedelai setelah proses pengepakan maupun setelah dilakukan pengeleman. Adanya keranjang tersebut membuat kedelai tidak tumpah sebelum dilakukan pengeleman karena kedelai tersusun dengan rapi dan baik.


Dipost : 24 Agustus 2023 | Dilihat : 287

Share :

s