Berita Terkini
Lingkungan fisik kerja mengacu pada segala aspek fisik dari tempat di mana pekerja melakukan tugas-tugas mereka. Ini mencakup semua unsur fisik yang memengaruhi kondisi seperti, suhu, pencahayaan, kebisingan, ventilasi, dan elemen-elemen fisik lainnya yang dapat berdampak pada kenyamanan, kesehatan, keselamatan, dan produktivitas pekerja. Salah satu rumah produksi tempe yang telah beroperasi sejak 20 tahun yang lalu adalah usaha milik Bapak Suryadi yang berada di Kelurahan Karangsari, Kendal. Pak Suryadi menjadi pengerajin tempe awalnya mulai dari coba coba karena ujian praktek saat SMA dahulu, “Waktu saya SMA, ada mata pelajaran yang mengharuskan praktik membuat tempe. Saya dan kawan-kawan akhirnya belajar di rumah teman saya yaitu Yayuk yang saat ini juga dia punya usaha tempe dan tahu,” kata Suryadi, Rabu (2/8/2023). Walau berawal dari coba coba pak suryadi menghasilkan tempe dengan kualitas bagus karena tempat kerja yang bersih dan rutin dirawat. dengan usia Pak Suryadi yang sudah berumur, penting untuk menjaga lingkungan fisik kerja Pak Suryadi tetap dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) agar tetap ideal dan tidak mengganggu kesehatan. Analisis lingkungan fisik kerja dilakukan untuk memahami dampak lingkungan fisik terhadap kesehatan, kenyamanan, dan produktivitas para pekerja. Faktor-faktor lingkungan ini dapat mempengaruhi kinerja kerja, keamanan, serta kesejahteraan secara keseluruhan.
Analisis Lingkungan Kerja Fisik
Tim KKN T UNDIP melakukan kunjungan bermalam ke rumah produksi tempe milik Pak Suryadi untuk melakukan observasi analisis terhadap lingkungan kerja fisik yang ada di sana. Faktor lingkungan fisik kerja yang diukur antara lain pencahayaan, kebisingan, dan suhu. Pak Suryadi mulai memproduksi tempenya pada jam 03.30 dini hari sampai pukul 06.00 dan dilanjutkan pemasaran sampai pukul 10.00. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa lingkungan kerja di dalam ruang produksi memiliki masalah utama terkait kurangnya pencahayaan. Dengan hasil pengukuran hanya 2 lux. Dikarenakan kondisi memang masih dini hari dan lampu yang digunakan kurang terang. Kondisi lingkungan kerja yang kurang pencahayaan dapat menyebabkan kelelahan mata dan mengganggu kegiatan sehari hari Pak Suryadi. Sedangkan untuk kebisingan masih dibawah nilai ambang batas sebesar 79Db dan untuk suhu masih ideal sebesar 28 derajat celcius
Perbaikan dengan Pemberian Lampu
Setelah melakukan analisis dan observasi terhadap masalah ini, tim KKN T UNDIP memberikan rekomendasi perbaikan berupa pemberian lampu LED 12 Watt yang diharapkan dapat membuat tingkat pencahayaan di ruang kerja Pak Suryadi lebih nyaman
Kesimpulan
Analisis lingkungan kerja fisik di rumah produksi tempe Pak Suryadi oleh TIM KKN-T UNDIP di Kelurahan Karangsari, Kendal, menunjukkan adanya masalah pencahayaan yang kurang memadai. Oleh karena itu dilakukan langkah perbaikan berupa pemberian lampu LED 12 Watt yang diharapkan dapat meningkatkan kondisi lingkungan kerja dan memberikan manfaat positif bagi Pak Suryadi.
Dipost : 15 Agustus 2023 | Dilihat : 622
Share :